BANDAR LAMPUNG -- Pemerintah Provinsi (Pempov) Lampung bersama BUMD
PT. Lampung Jasa Utama (LJU) akan menjadikan Pelabuhan Panjang sebagai Tanjung
Priok Kedua dan Pelabuhan Sebalang sebagai sayapnya untuk menjadikan Lampung
sebagai primadona seluruh akses lalu lintas laut Pulau Sumatera. Hal itu
terungkap dalam Rapat Pengembangan Pelabuhan Sebalang, di Ruang Rapat Bappeda
Provinsi Lampung, Jumat (20/4).
"Ketika semua akses Tol dari
Bakauheni hingga Aceh selesai, seluruhnya akan memanfaatkan infrastruktur itu,
maka harus ada pengembangan di sisi Pelabuhan. Lampung akan menjadi primadona
seluruh akses Sumatera. Jadi kita melihat potnsi jauh lebih besar dari
Pelabuhan Sebalang. Pelabuhan ini merupakan salah satu sayap dari pengembangan
Pelabuhan Panjang," ujar Direktur Utama PT. LJU, Andi Jauhari Yusuf dalam
rapat tersebut.
Andi Jauhari mengatakan Pelabuhan
Sebalang masuk ke dalam pintu tol Lematang. Hal ini akan berdampak pada akses
mengenai Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Seluruh cargo yang ada di Pelabuhan
Jakarta itu akan didorong mengoptimalkan tol laut dari Jakarta ke Pelabuhan
Panjang. Ketika itu terjadi maka seluruh aset Pelindo yang ada di Pelabuhan Panjang
sangat tidak cukup untuk menampung cargo yang ada," katanya.
Untuk itu, akan direncanakan
lahan untuk menopang cargo yang masuk. Di Pelabuhan Sebalang sendiri,
Pemprov Lampung memiliki lahan seluas 26 Hektare. Lahan ini menjadi modal
pengembangan pelabuhan itu. Menurut Plt. Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda
Provinsi Lampung, Taufik Hidayat, Lampung akan mengambil manfaat dari lahan
tersebut.
"Di Sebalang kita mempunyai
lahan, kita harus bisa mengambil keuntungan dan juga manfaat dari itu semua.
Karena itu kita perlu menggandeng BUMD Provinsi Lampung yakni PT. LJU untuk
memanfaatkan keadaan pengembangan ini, sehingga PT.LJU bisa menjadi tangan
Pemprov Lampung untuk berbisnis memanfaatkan pengembangan di Pelabuhan
Sebalang," ujar Taufik.
Pengembangan yang akan dilakukan,
kata Taufik, di antaranya membangun fasilitas kontainer, pergudangan, dan
sebagainya. "Berkaitan dengan itu kita juga perlu membangun infrastruktur
penunjang terutama akses jalan masuk," katanya. Ia menjelaskan pembangunan
di Pelabuhan Sebalang menurut pihak Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas
Pelabuhan (KSOP), sudah dilakukan sejak tahun 2013.
"Pelabuhan Sebalang yang
merupakan milik dari Kementerian Perhubungan. Ini diperuntukan untuk lokasi
Pelabuhan Pelayaran Rakyat," ujarnya.
Taufik mengatakan Pengembangan
kawasan Pelabuhan Sebalang akan berdampak bagi perekonomian Lampung. Selain
itu, akan memiliki efek pertumbuhan karena potensi Pelabuhan Panjang akan
menjadi Tanjung Priok kedua. "Pemprov Lampung sudah bekerjasama dalam
bentuk MoU dengan PT. Pelindo II yang berlangsung di Pelabuhan Tanjung Priok
Jakarta Utara, bulan Januari 2018 lalu, dalam rangka pengembangan Pelabuhan
Panjang yang akan menjadi Tanjung Priok kedua. Dengan demikian maka nanti kita
perkirakan akan berdampak juga terhadap pengembangan kawasan di sekitarnya di
antaranya Pelabuhan Sebalang," katanya. (Humas Prov)
Posting Komentar